Klik Dapet Duit

Mengukur NASIONALISME Kita

Diposting oleh Tajudin Nur / Category:

Perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64 masih hangat di ingatanku ketiaka seorang anak kecil dengan tembak2an yang terbuat dari pelepah pisang melintas di halaman rumah sambil merunduk-runduk. seolah dirinya takut untuk melangkah maju melintasi pagar hidup dihalaman rumah, wajahnya yang penuh dengan coretan arang menggambarkan identitas tertentu yang aku juga tidak tahu. Dilihatnya ujung tiang bambu yang terikat pada pagar hidup, sambil tersenyum seolah menghilangkan aroma takut yang tadi nampak diwajahnya dia berteriak lantang "MERDEKA!". seketika itu juga dia berlari melintasi jalan sambil sesekali mengengok kekanan dan kiri.
Mencontoh iklan televisi yang menayangkan film bertemakan perjuangan, ya "MERAH PUTIH" I mencoba mengartikan apa itu putih dan ingin mewarnai kerah sehingga bisa bermakna seperti makna yang ada pada coretan hitam di wajahnya. itula tanda bahwa Nasionalisme yangmulai luntur. karena si anak tersebut tika lagi bisa menonton film2 bertemakan Nasionalisme sepeti Janur Kuning, Si Pitung, Bandung Lautan Api ataupun film2 yang lain. Nasionalismenya hanya sebatas Iklan Televisi seperti janjinya para politisi yang di umbar di televisi.
......... suara musik yang terdengar dari lapangan merah ....... ketika panitia peringatan 17an (perayaan HUT RI) memulai salam pembukaan, ternyata lapangan itu sedah mulai ramai oleh masyarakat. ya bukan untuk menyaksikan pembagian hadiah karena kalah lomba atau tidak ikut lomba akan tetapi ingin merayakan kemerdekaan RI dengan kehangatan alunan musik dan para biduan yang mulai lupa kalau kita bangsa timur, kita bangsa yang sopan, kita bangsa dahulu meraih kemerdekaan dengan darah dan air mata.
lupakan kita pada jasa para pemimpin kita!
lupakan kita dengan pesannya untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berkarya.
semoga TUHAN YANG MAHA ESA sebagaimana sila ke 1 Pancasila mengampuni segala khilaf kita.
semoga para pemimpin yang telah gugur mema'lumi kehidupan yang mulai modern ini.
semoga Rhamadan tahun ini bis menyelamatkan kita dari siksaNya
Wallahu'alam bisshoab....

0 komentar:

Posting Komentar